Pernikahan selalu menjadi momen istimewa di setiap budaya, dipenuhi dengan tradisi yang penuh simbolisme. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa pengantin memakai kerudung? Atau asal-usul gaun pengantin putih? Artikel ini akan mengungkap beberapa fakta mengejutkan di balik tradisi pernikahan yang masih dilestarikan hingga kini.
Tradisi Kerudung Pengantin
Kenapa pengantin wanita memakai kerudung? Tradisi ini berakar dari kepercayaan kuno. Di zaman Romawi, kerudung dipercaya melindungi pengantin dari roh jahat yang ingin mengganggu kebahagiaannya. Kerudung yang berwarna terang bahkan dianggap mampu menakuti roh-roh tersebut. Kini, meski makna spiritualnya mulai bergeser, kerudung tetap menjadi elemen penting yang melengkapi keanggunan pengantin.

Sejarah Buket Bunga
Ritual melempar buket bunga kini menjadi momen seru di banyak pernikahan. Tapi tahukah kamu, tradisi ini bermula dari Eropa pada abad pertengahan? Dulu, tamu sering merobek gaun pengantin sebagai jimat keberuntungan. Untuk menghindari kerusakan pada gaunnya, pengantin mulai melempar barang lain, seperti buket bunga, untuk dialihkan perhatian para tamu.
Cincin di Jari Manis
Tradisi ini bermula dari Mesir kuno. Orang Mesir percaya bahwa jari manis memiliki cinta yang langsung terhubung ke jantung.
Gaun Pengantin Putih
Gaun pengantin putih menjadi tren setelah Ratu Victoria memakainya pada pernikahannya di tahun 1840. Sebelumnya, pengantin memilih warna-warna cerah agar bisa digunakan kembali di acara lain.
Kue Pengantin
Di zaman Romawi, ritual pernikahan melibatkan penghancuran roti scone di atas kepala pengantin wanita sebagai simbol keberuntungan dan kesuburan. Tradisi ini berkembang, hingga pada abad ke-17 roti digantikan oleh kue bertingkat seperti yang kita kenal sekarang.
Makna “Tying the Knot”
Ungkapan “tying the knot” atau mengikat janji berasal dari upacara pernikahan Celtic kuno. Dalam tradisi ini, tangan pasangan diikat menggunakan tali atau kain sebagai simbol penyatuan mereka. Ritual ini masih dilakukan di beberapa pernikahan modern sebagai bentuk penghormatan pada tradisi masa lalu.
Kisah Pengiring Pengantin
Tahukah kamu bahwa pada awalnya pengiring pengantin memakai pakaian yang sama dengan pengantin? Di Roma dan Cina kuno, ini dilakukan untuk melindungi pengantin wanita dari ancaman bandit dengan cara menyamarkannya di antara pengiring. Tradisi ini berkembang menjadi pakaian seragam untuk para pengiring pengantin.
Air Mata Bahagia
Dipercaya, jika pengantin wanita menangis saat menikah, ia telah “menghabiskan” air matanya untuk hal buruk sehingga akan mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangganya.
Memotong Dasi di Pernikahan Spanyol
Tradisi unik di Spanyol melibatkan memotong dasi pengantin pria menjadi beberapa bagian kecil. Potongan ini kemudian dilelang kepada tamu sebagai simbol keberuntungan. Tradisi ini sering dilakukan dengan semangat kekompakan dan keakraban di antara para tamu.
Tradisi Pernikahan, Warisan yang Hidup
Tradisi-tradisi ini bukan hanya menghiasi acara pernikahan, tetapi juga menghubungkan kita dengan akar budaya dan sejarah. Elemen-elemen kecil ini memberikan makna mendalam pada momen yang penuh cinta ini. Apakah kamu memiliki tradisi pernikahan unik dari budaya atau keluarga kamu?