Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan mengenai risiko ini, terutama karena Jakarta memiliki struktur tanah yang rawan terhadap perambatan gelombang gempa. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu gempa megathrust, alasan Jakarta rentan terdampak, kesiapan BMKG, dan langkah mitigasi yang perlu diambil.
Apa Itu Gempa Megathrust?
Gempa ini sering menghasilkan kekuatan yang sangat besar, biasanya mencapai magnitudo 8 atau lebih, dan dapat memicu tsunami. Di Indonesia, terdapat dua zona megathrust yang patut diwaspadai, yakni:
- Sunda Megathrust
Membentang dari barat Pulau Sumatra hingga selatan Jawa, zona ini dikenal sebagai batas perjumpaan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia.
- Mentawai-Siberut Megathrust
Berada di wilayah barat Pulau Sumatra, zona ini memiliki sejarah panjang sebagai pemicu gempa besar dan tsunami.
Menurut BMKG, kedua zona ini memiliki potensi seismic gap, yaitu wilayah yang selama lebih dari tiga dekade belum melepaskan energi dalam bentuk gempa besar, sehingga rawan memicu aktivitas tektonik masif.

Kerentanan Jakarta terhadap Gempa Megathrust
Meskipun Jakarta terletak ratusan kilometer dari zona megathrust, bukan berarti kota ini bebas dari risiko. Seperti yang disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, struktur tanah Jakarta sangat mirip dengan Bangkok, yang pernah terdampak gempa Myanmar-Thailand meskipun berjarak jauh dari episentrum.
Faktor Kerentanan Jakarta:
- Struktur Tanah Lunak
Tanah lunak memiliki kapasitas untuk memperkuat getaran gelombang gempa, memperbesar efek kehancuran pada infrastruktur.
- Kepadatan Populasi
Sebagai kota dengan lebih dari 10 juta penduduk, gempa di Jakarta berpotensi menimbulkan bencana kemanusiaan jika mitigasi tidak dilakukan dengan baik.
- Pembangunan yang Padat
Gedung-gedung tinggi tanpa standar tahan gempa yang memadai bisa memperburuk dampak gempa.
Kesiapan BMKG dalam Mitigasi Ancaman Gempa
BMKG telah mengambil langkah-langkah penting untuk meningkatkan kesiapan nasional dalam menghadapi potensi gempa besar. Beberapa inisiatif BMKG meliputi:
- Peta Zona Risiko
BMKG telah memetakan zona rawan gempa di Indonesia.
- Peningkatan Sistem Deteksi Dini
Sistem deteksi dini tsunami dan gempa diperbarui untuk memberikan peringatan lebih cepat.
- Edukasi dan Sosialisasi
BMKG aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah darurat saat gempa, seperti membangun kelompok tanggap bencana di level RT dan RW.
Tindakan Mitigasi untuk Masyarakat dan Pemerintah
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh warga Jakarta dan pihak berwenang untuk mengurangi potensi dampak gempa megathrust:
Untuk Masyarakat:
- Kenali Jalur Evakuasi
Pahami lokasi titik kumpul dan jalur evakuasi di lingkungan Anda.
- Perkuat Bangunan Rumah
Pastikan rumah menggunakan standar konstruksi tahan gempa. Jika tidak, segera lakukan renovasi.
- Kesiapan Darurat
Sediakan barang darurat yang berisi makanan, air, senter, baterai cadangan.
Untuk Pemerintah:
- Evaluasi Infrastruktur Publik
Tinjau ulang standar konstruksi gedung pemerintah, sekolah, dan rumah sakit agar memenuhi standar tahan gempa.
- Bangun Fasilitas Mitigasi
Membangun lebih banyak shelter dan jalur evakuasi di area padat penduduk.
- Latihan Bersama
Mengadakan simulasi bencana secara berkala untuk melatih warga dan aparat tanggap darurat.
Pentingnya Kesiapsiagaan Gempa untuk Masa Depan Jakarta
Jakarta menghadapi tantangan besar dengan potensi gempa megathrust di zona sekitarnya. Namun, dengan langkah mitigasi yang tepat dan kesiapan masyarakat serta pemerintah, dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
Sebagai warga Jakarta, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan persiapan. Mengingat sifat gempa yang tidak bisa diprediksi, lebih baik kita bersiap sekarang daripada menyesal kemudian. Mari pastikan kota ini tetap tangguh menghadapi segala ancaman alam.