Categories Blog

Viral Dunia! “Aura Farming” Bocah Pacu Jalur Riau Tembus Panggung Internasional

Fenomena dunia maya terus bergerak dinamis. Namun, siapa sangka sebuah tarian sederhana dari seorang bocah di Riau mampu mengguncang jagat maya internasional? Tren yang kini dikenal dengan sebutan Aura Farming bermula dari sebuah video pendek yang menampilkan seorang anak kecil menari dengan ekspresi penuh percaya diri di atas perahu tradisional saat perhelatan Pacu Jalur, salah satu event budaya terbesar di Provinsi Riau, Indonesia.

Apa Itu “Aura Farming”?

Istilah “Aura Farming” merujuk pada ekspresi dan karisma seseorang yang tampak begitu percaya diri dan memikat perhatian penonton melalui gerakan yang diulang-ulang. Meski istilah ini awalnya digunakan dalam konteks game dan media sosial sebagai “meningkatkan aura” atau daya tarik pribadi, kini ia mengalami transformasi makna berkat bocah Riau tersebut.

Dengan gerakan tangan yang lincah, ekspresi wajah penuh percaya diri, dan iringan musik tradisional, bocah ini berhasil menarik perhatian netizen dari seluruh dunia. Video yang pertama kali diunggah di TikTok tersebut langsung meledak, disukai jutaan orang, dan dibagikan ribuan kali dalam hitungan jam.

Dari Sungai Riau ke Mata Dunia

Pacu Jalur sendiri merupakan tradisi lomba dayung yang unik, dilakukan di Sungai Kuantan dengan perahu panjang yang dihiasi warna-warni dan simbol budaya. Namun, yang menjadikan video bocah tersebut istimewa adalah penampilannya di atas perahu sebagai penari utama, mengenakan busana adat dan melakukan tarian khas yang mengundang decak kagum.

Beberapa akun media sosial besar dari luar negeri, termasuk Jepang, Korea Selatan, hingga Brazil, turut membagikan ulang video tersebut. Bahkan, salah satu klub sepak bola Eropa menggunakan cuplikan tarian itu sebagai bagian dari konten motivasi tim mereka dengan narasi “Train like him. Unstoppable Energy.”

Komentar Netizen dan Dukungan dari Selebriti

Tak hanya masyarakat biasa, beberapa selebriti dan influencer internasional juga memberikan respon positif. Aktris asal Thailand, Baifern Pimchanok, menyebutkan bahwa bocah tersebut memiliki “natural spotlight.” Sementara penyanyi K-pop dari grup rookie Korea Selatan menyebut bahwa ekspresi anak itu sangat “powerful dan magnetik.”

Di Indonesia sendiri, berbagai publik figur seperti Denny Cagur, Denny Sumargo, hingga Najwa Shihab ikut mengangkat cerita ini di media sosial. Banyak yang menyebut fenomena ini sebagai kebangkitan budaya lokal yang terbungkus dengan kemasan viral kekinian.

Budaya Lokal Naik Kelas

Fenomena viral ini memberikan pelajaran penting: konten lokal yang autentik bisa bersaing di ranah global. Dalam era digital saat ini, daya tarik bukan hanya milik selebriti atau tokoh besar. Dengan sentuhan emosi, keaslian budaya, dan momen yang tepat, siapa pun bisa menjadi viral.

Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI memberikan apresiasi terhadap penampilan tersebut. Mereka mengumumkan akan mengundang si bocah dan tim Pacu Jalur untuk tampil dalam acara promosi budaya Indonesia di luar negeri.

Apa Rahasia Daya Tarik Bocah “Aura Farming” Ini?

Beberapa pakar komunikasi visual menyebut bahwa kekuatan utama dari video ini adalah kombinasi antara keaslian, ekspresi, dan “timing” yang tepat. Si bocah tampak tak dibuat-buat, tidak sedang berusaha menjadi viral, dan justru karena itulah penampilannya terasa jujur dan menyentuh.

Gerakan yang berulang itu dianggap sebagai bentuk “ritual karisma” oleh sebagian psikolog budaya. Gerakan seperti itu sering kali digunakan dalam upacara-upacara adat untuk membangkitkan energi kolektif, dan ketika dimunculkan dalam format digital, efeknya tak jauh berbeda—ia menular secara emosional.

Tren Baru: Budaya Tradisional x Media Sosial

Setelah video ini viral, banyak kreator konten mulai membuat versi mereka sendiri dengan gaya menari ala “Aura Farming.” Beberapa bahkan menyatukan gerakan itu dengan musik pop atau EDM modern.

Kombinasi antara budaya tradisional dan media sosial ini menunjukkan bahwa warisan leluhur bisa bertransformasi menjadi daya tarik digital yang kuat. Anak-anak muda tak perlu malu dengan budaya lokal—justru itulah kekuatan unik Indonesia di panggung global.


Kesimpulan

Fenomena “Aura Farming” bocah penari Pacu Jalur dari Riau bukan hanya viral sesaat. Ini adalah refleksi dari betapa kuatnya pesona budaya lokal ketika dibagikan dengan cara yang otentik dan penuh semangat. Dari tepian sungai Kuantan, sebuah tarian sederhana kini menggema hingga ke layar dunia.

Written By

More From Author

You May Also Like

Tragedi Laut Mentawai 11 Penumpang Masih Belum Ditemukan, Upaya Pencarian Terus Berlanjut

Tragedi Laut Mentawai: 11 Penumpang Masih Belum Ditemukan, Upaya Pencarian Terus Berlanjut

Mentawai kembali berduka setelah sebuah kecelakaan laut yang melibatkan speedboat terjadi di perairan Selat Sipora.…

Update Harga Emas Antam Penurunan Rp 10.000 per Gram di Pasar Selasa Pagi

Update Harga Emas Antam: Penurunan Rp 10.000 per Gram di Pasar Selasa Pagi

Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami penyesuaian pada perdagangan Selasa pagi.…

Gempa 2.4 SR di Gorontalo Apakah Ini Pertanda Akan Terjadi Lindu Lebih Besar

Gempa 2.4 SR di Gorontalo: Apakah Ini Pertanda Akan Terjadi Lindu Lebih Besar?

Warga Gorontalo dikejutkan oleh guncangan gempa bumi dengan kekuatan 2.4 Skala Richter (SR) pada pagi…