Makassar kembali diguncang kerusuhan besar setelah ribuan massa aksi memuncak dalam gelombang protes yang berujung tragis. Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar hangus dilalap api pada Sabtu malam setelah amarah demonstran tidak terbendung. Peristiwa ini menelan korban jiwa dan memicu keprihatinan nasional.
Awal Mula Kerusuhan
Kerusuhan dipicu oleh kemarahan warga atas insiden tragis yang menimpa seorang pengemudi ojek online. Kematian tersebut diduga akibat tindakan aparat, sehingga memicu reaksi keras dari berbagai kelompok masyarakat. Demonstrasi yang awalnya berjalan damai, berubah menjadi amuk massa ketika tuntutan mereka tidak mendapatkan respons yang memuaskan.
Gedung DPRD Jadi Sasaran
Puncak kemarahan massa terjadi saat gedung DPRD Makassar menjadi sasaran. Dengan cepat, api melalap sebagian besar ruangan setelah massa melemparkan bom molotov dan membakar fasilitas di dalamnya. Kobaran api yang menjulang tinggi membuat situasi kian mencekam. Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan masuk ke area karena massa yang masih bertahan di sekitar lokasi.
Korban Jiwa dan Luka
Tragedi ini menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Mereka diduga terjebak di dalam gedung ketika api membesar. Selain itu, beberapa aparat keamanan juga mengalami luka akibat bentrok dengan massa yang melempari batu dan benda tumpul. Hingga kini, rumah sakit terdekat masih dipenuhi korban luka yang membutuhkan perawatan intensif.
Reaksi Pemerintah
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa yang berjatuhan. Ia berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini. Pemerintah pusat bersama aparat keamanan telah mengirimkan tambahan pasukan untuk menenangkan situasi di Makassar. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan juga menegaskan bahwa pelaku provokasi akan ditindak tegas.
Suasana Kota Makassar
Pasca kejadian, suasana Makassar masih mencekam. Beberapa ruas jalan ditutup, toko-toko memilih menutup lebih awal, dan masyarakat dihantui ketakutan akan kerusuhan susulan. Aparat keamanan terus berjaga di titik-titik rawan untuk mencegah massa kembali melakukan aksi anarkis.
Seruan Damai
Berbagai tokoh masyarakat dan ulama di Sulawesi Selatan menyerukan agar warga menahan diri dan tidak terprovokasi. Mereka berharap konflik ini segera berakhir agar keamanan dan kedamaian di Makassar bisa kembali pulih.
Penutup
Kerusuhan Makassar yang berujung pada pembakaran gedung DPRD menjadi catatan kelam perjalanan demokrasi lokal. Api amarah massa yang membara tidak hanya menghanguskan gedung pemerintahan, tetapi juga merenggut nyawa dan melukai banyak pihak. Kini, masyarakat menunggu langkah tegas pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini agar tidak terulang di masa depan.