Probolinggo, Jawa Timur – Sebuah gempa bumi dengan kekuatan 2,4 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Probolinggo pada Senin dini hari. Meskipun tergolong lemah, gempa tersebut cukup mengejutkan warga dan mengakibatkan kerusakan ringan pada sejumlah rumah.
Menurut informasi dari BMKG, gempa terjadi pada pukul 03.18 WIB dengan titik pusat di daratan, tepatnya di koordinat 7.8 LS dan 113.3 BT, dengan kedalaman 10 km. Meski tergolong gempa dangkal, getaran dirasakan cukup kuat oleh warga di Kecamatan Kraksaan, Dringu, hingga Gending.
Warga Panik, Berhamburan Keluar Rumah
Saat gempa terjadi, sebagian warga yang masih terjaga mengaku merasakan getaran singkat namun mengagetkan. Beberapa bahkan berhamburan keluar rumah karena takut terjadi gempa susulan.
“Saya kaget, tiba-tiba rumah terasa bergoyang. Kami langsung keluar rumah bersama anak-anak,” ujar Ratna (42), warga Desa Kedungdalem, Kraksaan.
Hingga pagi hari, puluhan rumah dilaporkan mengalami kerusakan ringan, seperti retak pada dinding, genteng bergeser, dan plafon runtuh di beberapa titik. Tidak ada laporan korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami trauma ringan dan memilih tinggal sementara di luar rumah.
Tanggapan Pemerintah dan Petugas
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo segera menurunkan tim untuk melakukan pendataan dan evakuasi ringan. Kepala BPBD setempat, Hadi Purnomo, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat desa dan relawan.
“Kami masih mendata jumlah rumah yang terdampak. Sementara ini belum ada kerusakan berat, namun kami tetap siaga dan mengimbau warga untuk tetap waspada,” katanya.
BPBD juga menyiapkan tenda darurat di beberapa titik sebagai tempat berlindung sementara, terutama bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan pada struktur utama.
Tidak Berpotensi Tsunami, Tapi Waspada Gempa Susulan
BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena lokasi gempa berada di daratan dan magnitudonya kecil. Meski begitu, warga diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
“Getaran seperti ini bisa menjadi peringatan awal terhadap pergeseran sesar lokal. Kami akan terus memantau aktivitas seismik di kawasan Probolinggo dan sekitarnya,” ujar Kepala BMKG Jawa Timur.
Ajakan Tetap Tenang dan Siaga
Pemerintah daerah melalui dinas terkait mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap informasi hoaks terkait gempa. Masyarakat juga diminta memeriksa kondisi bangunan masing-masing dan segera melapor jika ditemukan kerusakan serius.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa wilayah Jawa Timur, termasuk Probolinggo, masih rentan terhadap aktivitas tektonik. Kesiapsiagaan dan edukasi terhadap bencana menjadi hal penting untuk diminimalkan dampaknya ke depan.